Rabu, 24 Oktober 2018

RESUME SISTEM KEAMANAN TEKNOLOGI INFORMASI ( BAB 10 - BAB 12 )

TUGAS RESUME BAB 10, BAB 11, DAN BAB 12
SISTEM KEAMANAN TEKNOLOGI INFORMASI

 Hasil gambar untuk gunadarma

NAMA : Choirul Kahfi
NPM : 11115478
KELAS : 4KA23
TUGAS : RESUME BAB 10, BAB 11, BAB 12
DOSEN : KURNIAWAN B. PRIANTO, S.Kom., SH, MM
MATA KULIAH : SISTEM KEAMANAN TEKNOLOGI INFORMASI


FAKULTAS ILMU KOMPUTER TEKNOLOGI INFORMASI
S1 - SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2018



Berikut saya lampirkan tugas tersebut dengan link :

https://drive.google.com/open?id=1vts4XSbzg4E87UJeggrxu9tnmdHxwOM-

Kamis, 18 Oktober 2018

RESUME SISTEM KEAMANAN TEKNOLOGI INFORMASI ( BAB 7 - BAB 9 )

TUGAS RESUME BAB 7, BAB 8, DAN BAB 9
SISTEM KEAMANAN TEKNOLOGI INFORMASI

 Hasil gambar untuk gunadarma

NAMA : Choirul Kahfi
NPM : 11115478
KELAS : 4KA23
TUGAS : RESUME BAB 7, BAB 8, BAB 9
DOSEN : KURNIAWAN B. PRIANTO, S.Kom., SH, MM
MATA KULIAH : SISTEM KEAMANAN TEKNOLOGI INFORMASI


FAKULTAS ILMU KOMPUTER TEKNOLOGI INFORMASI
S1 - SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2018



Berikut saya lampirkan tugas tersebut dengan link :

Audit Teknologi Sistem Informasi (Tugas 1 Kelompok & Individu)

TUGAS KELOMPOK :

https://drive.google.com/open?id=1Xz2rKLigi4dKrgbPp_WbxGGZKPV4I5kc

TUGAS INDIVIDU :


Standar dan Panduan Audit Sistem Informasi 

Panduan yang dipergunakan dalam Audit Sistem Informasi di Indonesia adalah Standar Atestasi, dan aturan-aturan yang dikeluarkan oleh organisasi profesi akuntansi (IAI di Indonesia, AICPA di USA, atau CICA untuk Kanada), maupun yang lebih khusus lagi, yaitu dari ISACA atau IIA. Model referensi sistem pengendalian intern (internal controls model/framework) lazimnya adalah COBIT. Audit objectives dalam audit terhadap IT governance (menurut COBIT adalah: effectiveness, confidentiality, data integrity, availability, efficiency, dan realibility). Karena yang diperiksa adalah tata-kelola Teknologi Informasi (IT governance), maka yang diperiksa antara lain adalah Teknologi Informasi itu sendiri. Karena itu istilah audit arround the computer dan audit through the computer tidak relevan lagi di sini.

Dalam pelaksanaannya, jenis audit ini berkembang dalam beberapa variannya:
1. Pemeriksaan Operasional (Operational Audit) terhadap pengelolaan sistem informasinya, atau lebih tepatnya terhadap tata-kelola Teknologi Informasi (IT governance).
2. General Information review, Audit terhadap Sistem Informasi secara umum pada suatu organisasi tertentu.
3. Audit terhadap aplikasi tertentu yang sedang dikembangkan (Quality Assurance pada tahap system development), Quality Assurance pada systems development.

Di dalam audit ini, auditor bukan anggota dari tim pengembangan sistem, tetapi membantu tim untuk meningkatkan kualitas dari sistem yang mereka rancang dan implementasikan. Auditor mewakili pimpinan proyek dan menejemen perusahaan untuk memonitor kegiatan tim.

· Postimplementation audit: Audit terhadap aplikasi tertentu yang sudah dioperasikan (postimplementation audit yang bersifat application software review).
· Audit e-business atau e-commerce, di USA ikatan akuntan publiknya (AICPA) menawarkan jasa webtrust, bahkan juga systrust.

Audit juga dapat dilaksanakan untuk jenis lingkup penugasan tertentu, misalnya:
·Telaah lingkungan Teknologi Informasi, termasuk aspek-aspek fisik dan infrastruktur (Physical and environmental review).
· Telaah proses bisnis dan seberapa jauh Teknologi Informasi mendukungnya (Business continuity review).
·Telaah kepemilikan Teknologi Informasi, apakah sewa/leasing, dimiliki oleh perusahaan sepenuhnya, atau dimiliki perusahaan outsourcing.
· Telaah sistem jaringan dan keamanan (Network security review).
· Telaah integritas data pada Sistem Informasi (Data integrity review).
· Telaah administrasi sistem, meliputi: keamanan sistem operasi, manajemen database, prosedur dan ketaatan administrasi secara keseluruhan (System administration review).

Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian audit Sistem Informasi dapat dikelompokkan dalam dua tipe, yaitu: Audit Sistem Informasi akuntansi berbasis Teknologi Informasi yang merupakan bagian dari kegiatan audit laporan keuangan (general financial audit). Pemeriksaan dilakukan terhadap Sistem Akuntansi berbasis komputer. Di pihak lain Audit Sistem Informasi juga dapat dikategorikan sebagai jenis audit operasional, khususnya kalau pemeriksaan yang dilakukan adalah dalam rangka penilaian terhadap kinerja unit fungsional atau fungsi Sistem Informasi (pusat/instalasi komputer), atau untuk mengevaluasi sistem-sistem aplikasi yang telah diimplementasikan pada suatu organisasi/perusahaan (general information systems review), untuk memeriksa keterandalan sistem-sistem aplikasi komputer tertentu yang sedang dikembangkan (system development) maupun yang sudah dioperasikan (postimplementation audit).

Standar Audit

Standar Audit SI tidak lepas dari standar professional seorang auditor SI. Standar professional adalah ukuran mutu pelaksanaan kegiatan profesi yang menjadi pedoman bagi para anggota profesi dalam menjalankan tanggungjawab profesinya. Standar profesional adalah batasan kemampuan (knowledge, technical skill and professional attitude) minimal yang harus dikuasai oleh seseorang individu untuk dapat melakukan kegiatan profesionalnya pada masyarakat secara mandiri yang aturan-aturannya dibuat oleh organisasi profesi yang bersangkutan. Beberapa standar audit SI yang biasa digunakan adalahs ebagai berikut:
·         ISACA : IT Standards, Guidelines, and Tools and Techniques for Audit and Assurance and Control Professionals
·         IIA : International Professional Practices Framework / IPPF
·         IASII : Standar Audit Sistem Informasi
·         BI : Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank / SPFAIB
·         BPPT : Framework, Kode Etik & Standar, Pedoman Umum Audit Teknologi

 1. ISACA


ISACA adalah suatu organisasi profesi internasional di bidang tata kelola teknologi informasi yang didirikan di Amerika Serikat pada tahun 1967. Awalnya dikenal dengan nama lengkap Information Systems Audit and Control Association, saat ini ISACA hanya menggunakan akronimnya untuk merefleksikan cakupan luasnya di bidang tata kelola teknologi informasi.
ISACA didirikan oleh individu yang mengenali kebutuhan untuk sumber informasi terpusat dan bimbingan dalam bidang tumbuh kontrol audit untuk sistem komputer. Hari ini, ISACA memiliki lebih dari 115.000 konstituen di seluruh dunia dan telah memiliki kurang lebih 70.000 anggota yang tersebar di 140 negara. Anggota ISACA terdiri dari antara lain auditor sistem informasi, konsultan, pengajar, profesional keamanan sistem informasi, pembuat perundangan, CIO, serta auditor internal. Jaringan ISACA terdiri dari sekitar 170 cabang yang berada di lebih dari 60 negara, termasuk di Indonesia.
• Sifat khusus audit sistem informasi, keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk melakukan audit SI memerlukan standar yang berlaku secara global
• ISACA berperan untuk memberikan informasi untuk mendukung kebutuhan pengetahuan
• Dalam famework ISACA terkait, audit sistem informasi terdapat Standards, Guidelines and procedures
• Standar yang ditetapkan oleh ISACA harus diikuti oleh auditor.
• Guidelines memberikan bantuan tentang bagaimana auditor dapat menerapkan standar dalam berbagai penugasan audit.
• Prosedur memberikan contoh langkah-langkah auditor dapat mengikuti penugasan audit tertentu sehingga dapat menerapkan standar.
• Namun, IS auditor harus menggunakan pertimbangan profesional ketika menggunakan pedoman dan prosedur.

2. COSO

The Comitte of Sponsoring Organizations of the treadway commission’s (COSO) dibentuk pada tahun 1985 sebagai alinasi dari 5 (lima) organisasi professional. Organisasi tersebut terdiri dari American Accounting Association, American Instititue of Certified Public Accountants, Financial Executives International, Instititute of Management Accountants, dan The Institute of Internal Auditors. Koalisi ini didirikan untuk menyatukan pandangan dalam komunitas bisnis berkaitan dengan isu-isu seputar pelaporan keuangan yang mengandung fraud.
Secara garis besar, COSO menghadirkan suatu kerangka kerja yang integral terkait dengan definisi pengendalian intern, komponen-komponennya, dan kriteria pengendalian intern yang dapat dievaluasi. Pengendalian internal terdiri dari 5 komponen yang saling berhubungan. Komponen-komponen tersebut memberikan kerangka kerja yang efektif untuk menjelaskan dan menganalisa sistem pengendalian internal yang diimplementasikan dalam suatu organisasi. Komponen-komponen tersebut, adalah sebagai berikut:
1. Lingkungan pengendalian
2. Penilaian resiko
3. Aktifitas pengendalian
4. Informasi dan komunikasi
5. Pemantauan


3. ISO 1799

Menghadirkan sebuah standar untuk sistem manajemen keamanan informasi yang meliputi dokumen kebijakan keamanan informasi, alokasi keamanan informasi tanggung jawab menyediakan semua pemakai dengan pendidikan dan pelatihan di dalam keamanan informasi, mengembangkan suatu sistem untuk laporan peristiwa keamanan, memperkenalkan virus kendali, mengembangkan suatu rencana kesinambungan bisnis, mengikuti kebutuhan untuk pelindungan data, dan menetapkan prosedur untuk mentaati kebijakan keamanan.


DAFTAR PUSTAKA : 

herunugroho.staff.telkomuniversity.ac.id/files/2016/08/Standar-Audit-SI.pptx
https://ccaccounting.wordpress.com/2013/10/21/jenis-jenis-audit/
https://excitedblog.wordpress.com/2017/11/01/standar-dan-panduan-untuk-audit-sistem-informasi/
http://bayutry.blogspot.com/2017/10/standar-dan-panduan-audit-sistem.html
http://dwifarhanug.blogspot.com/2017/10/standar-dan-panduan-audit-sistem_19.html
http://herunugroho.staff.telkomuniversity.ac.id/tugas-membandingkan-standar-audit-si/
http://ifaneffendy.blogspot.co.id/2010/11/panduan-audit-sistem-informasi-di.html

Kamis, 11 Oktober 2018

RESUME SISTEM KEAMANAN TEKNOLOGI INFORMASI ( BAB 4 - BAB 6 )

TUGAS RESUME BAB 4, BAB 5, DAN BAB 6
SISTEM KEAMANAN TEKNOLOGI INFORMASI

 Hasil gambar untuk gunadarma

NAMA : Choirul Kahfi
NPM : 11115478
KELAS : 4KA23
TUGAS : RESUME BAB 4, BAB 5, BAB 6
DOSEN : KURNIAWAN B. PRIANTO, S.Kom., SH, MM
MATA KULIAH : SISTEM KEAMANAN TEKNOLOGI INFORMASI


FAKULTAS ILMU KOMPUTER TEKNOLOGI INFORMASI
S1 - SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2018



Berikut saya lampirkan tugas tersebut dengan link :

https://drive.google.com/open?id=17031Dj80WBI_lbA-Fs3i9Ecy7NDTC4Dr

Kamis, 04 Oktober 2018

RESUME SISTEM KEAMANAN TEKNOLOGI INFORMASI ( BAB 1 - BAB 3 )

TUGAS RESUME BAB 1, BAB 2, DAN BAB 3
SISTEM KEAMANAN TEKNOLOGI INFORMASI

 Hasil gambar untuk gunadarma

NAMA : Choirul Kahfi
NPM : 11115478
KELAS : 4KA23
TUGAS : RESUME BAB 1, BAB 2, BAB 3
DOSEN : KURNIAWAN B. PRIANTO, S.Kom., SH, MM
MATA KULIAH : SISTEM KEAMANAN TEKNOLOGI INFORMASI


FAKULTAS ILMU KOMPUTER TEKNOLOGI INFORMASI
S1 - SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2018



Berikut saya lampirkan tugas tersebut dengan link :